Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

Konservasi Arsitektur (Setu Babakan)

Bab V Kesimpulan, Saran dan Daftar Pustaka Kesimpulan Di kawasan Setu Babakan   Kampung Betawi, kita dapat menyaksikan pagelaran seni tradisional masyarakat Betawi, mulai dari atraksi kesenian Pertunjukan Tari Topeng, Tanjidor, Marawis, Lenong, Gambang Kromong, Tari Lenggang Nyai, Tari Narojeng dengan dilengkapi dengan ondel-ondel yang merupakan icon budaya tradisional masyarakat Betawi. Tempat wisata kampung Betawi di kawasan Setu Babakan ini, merupakan sebuah perkampungan yang menjadi potret dan miniatur sketsa dari kegiatan masyarakat lokal asli Jakarta. Di mana tempat ini dapat menjadi sebuah wahana edukasi bagi siapapun untuk mengenal lebih dalam tentang kehidupan masyarakat Betawi, dari kesenia, tradisi, budaya, dan kuliner tradisional Betawi. Kampung Betawi yang menghadap kesebuah setu atau yang kita kenal dengan sebutan danau, menambah suasana asri di tempat wisata budaya ini. Danau buatan yang luas, menjadi resapan air serta wahana permainan air bagi para pengu

Kritik Deskriptif

Gambar
Pengertian                 Kritik Deskriptif merupakan salah satu jenis kritik yang bersifat tidak menilai, tidak menafsirkan, atau semata-mata membantu orang melihat apa yang sesungguhnya ada. Kritik ini berusaha mencirikan fakta-fakta yang menyangkut sesuatu lingkungan tertentu. Dibanding metode kritik lain kritik deskriptif tampak lebih nyata. Pada dunia arsiektur, kritik ini digunakan untuk mendapatkan dan menyampaikan kembali sebuah fakta-fakta yang ada dan bersinggungan dengan karya arsitektur. Terdapat kriteria yang harus ada pada kritik deskriptif ini, diantaranya : ·          Deskriptif mencatat fakta-fakta pengalaman seseorang terhadap bangunan atau kota. ·       Lebih bertujuan pada kenyataan bahwa jika kita tahu apa yang sesungguhnya suatu kejadian dan proses kejadiannya maka kita dapat lebih memahami makna bangunan. ·     Lebih dipahami sebagai sebuah landasan untuk memahami bangunan melalui berbagai unsur bentuk yang ditampilkannya. ·      Tidak dipandan

Kritik Arsitektur Terukur

Gambar
1.       Kritik Arsitektur Kritik adalah masalah penganalisaan dan pengevaluasian sesuatu dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman, memperluas apresiasi, atau membantu memperbaiki pekerjaan. Secara etimologis berasal dari bahasa Yunani κριτικός, kritikós – “yang membedakan”, kata ini sendiri diturunkan dari bahasa Yunani Kuna κριτής, krités, artinya “orang yang memberikan pendapat beralasan” atau “analisis”, “pertimbangan nilai”, “interpretasi”, atau “pengamatan”. Istilah ini biasa dipergunakan untuk menggambarkan seorang pengikut posisi yang berselisih dengan atau menentang objek kritikan. Kritikus modern mencakup kaum profesi atau amatir yang secara teratur memberikan pendapat atau menginterpretasikan seni pentas atau karya lain (seperti karya seniman, ilmuwan, musisi atau aktor) dan, biasanya, menerbitkan pengamatan mereka, sering di jurnal ilmiah. Kaum kritikus banyak jumlahnya di berbagai bidang, termasuk kritikus seni, musik, film, teater atau sandiwara, rumah makan d

3 Analogi dalam Arsitektur

Gambar
Analogi merupakan salah satu pendekatan bentuk yang digunakan dalam dunia arsitektur. Menurut Donna P. Duerk, Analogi merupakan suatu usaha untuk mencapai persamaan dan kesamaan terhadap benda-benda Arsitektur dengan berbagai macam hal. Pendekatan analogi dapat dikatakan berhasil jika pesan yang ingin disampaikan atau objek yang dianalogikan dapat dimengerti oleh mayoritas orang. Dalam konsep analogi, hal yang terpenting adalah persamaan antara bangunan dan objek yang dianalogikan. Maksud persamaan ini adalah pesan yang akan disampaikan nantinya. Bukan benar-benar bentuk atau pun ukuran bangunan yang serupa. Terdapat berbagai macam konsep analogi dalam dunia Arsitektur. Dalam pembahasan ini akan dibahas 3 macam konsep analogi dalam arsitektur, yaitu : ·          Analogi Biologis Yang dimaksudkan oleh analogi biologis adalah proses Analogi Arsitektur yang menganggap bahwa membangun adalah proses biologis bukan proses estetis.Dengan arti yang lebih luas, dalam merancang mengguna