1.
Manusia
Terdapat beberapa definisi manusia antara lain:
1. Manusia adalah makhluk utama, yaitu diantara semua
makhluk natural dan supranatural,
manusia mempunyai jiwa bebas dan hakikat hakikat yg mulia.
2. Manusia adalah
kemauan bebas.
3. Manusia adalah makhluk yg sadar.Kesadaran dalam arti
bahwa melalui daya refleksi yg menakjubkan, ia memahami aktualitas dunia
eksternal, menyingkap rahasia yg tersembunyi dari pengamatan, dan mampu
menganalisa masing-masing realita dan peristiwa.
4. Manusia adalah makhluk yg sadar diri. Ini berarti bahwa
ia adalah satu-satuna makhluk hidup yg mempunyai pengetahuan atas kehadirannya
sendiri ia mampu mempelajari, manganalisis, mengetahui dan menilai dirinya.
5. Manusia adalah makhluk kreatif. Aspek kreatif tingkah
lakunya ini memisahkan dirinya secara keseluruhan dari alam.
6. Manusia adalah makhluk idealis, pemuja yg ideal. Dengan
ini berarti ia tidak pernah puas dengan apa yg ada, tetapi berjuang untuk
mengubahnya menjadi apa yg seharusnya. Idealisme adalah faktor utama dalam
pergerakan dan evolusi manusia.
7. Manusia adalah makhluk moral. Di sinilah timbul
pertanyaan penting mengenai nilai.Nilai terdiri dari ikatan yg ada antara
manusia dan setiap gejala, perilaku, perbuatan atau dimana suatu motif yg lebih
tinggi daripada motif manfaat timbul.
8. Manusia adalah makhluk utama dalam dunia alami, mempunyai
esensi uniknya sendiri, dan sebagai suatu penciptaan atau sebagai suatu gejala
yg bersifat istimewa dan mulia. Ia memiliki kemauan, ikut campur dalam alam yg
independen, memiliki kekuatan untuk memilih dan mempunyai andil dalam
menciptakan gaya hidup melawan kehidupan alami.
2.
Hakekat
manusia
Hakekat Manusia antara lain:
1. Makhluk yang
memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhannya.
2. Individu yang
memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual
dan sosial.
3. Mampu mengarahkan
dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu
menentukan nasibnya.
4. Makhluk yang dalam
proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai (tuntas)
selama hidupnya.
5. Individu yang
dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya
sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati.
6. Suatu keberadaan
yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang
tak terbatas.
7. Makhluk Tuhan yang
berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat.
8. Individu yang
sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak
bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam
lingkungan sosial.
3.
Kepribadian Bangsa Timur
Kepribadian Bangsa Timur merupakan suatu karakter yang
mencerminkan masyarakat yang menganut budaya dari Timur (Asia &
Timur-Tengah), yang menunjukkan ke-khasan dan pola pikir dan kebiasaan yang
terdapat di daerah Timur.
Kepribadian bangsa timur pada umumnya merupakan kepribadian
yang mempunyai sifat tepo seliro atau memiliki sifat toleransi yang tinggi.
Dalam berdemokrasi bangsa timur umumnya aktif dalam mengutarakan aspirasi
rakyat. Seperti di negara Korea, dalam berdemokrasi mereka duduk sambil
memegang poster protes dan di negara Thailand, mereka berdemokrasi dengan
tertib dan damai.
Kepribadian bangsa timur juga identik dengan tutur kata yang
lemah lembut dan sopan dalam bergaul maupun dalam berpakaian. Terdapat ciri
khas dalam berbagai negara yang mencerminkan negara tersebut memiliki suatu kepribadian
yang unik. Misalnya masyarakat Indonesia khususnya daerah Jawa. Sebagian besar
mereka bertutur kata dengan lembut dan sopan. Dan terdapat beberapa aturan atau
larangan yang tidak boleh dilakukan menurut versi orang dulu yang sebenarnya
menurut orang Jawa itu suatu nasihat yang membangun. Misalnya tidak boleh duduk
di depan pintu. Hal tersebut merupakan ciri khas kepribadian yang unik.
Bangsa timur juga memiliki kebudayaan yang masih kental dari
negara atau daerah masing-masing. Masih ada adat-adat atau upacara tertentu
yang masih dilaksanakan oleh bangsa timur. Misalnya bangsa Indonesia masih
banyak yang melaksanakan upacara-upacara adat dan tarian khas dari
masing-masing daerah.
4.
Kebudayaan
Kita sering
mendengar kata kebudayaan baik dalam pengertian yang sempit maupun dalam
pengertian yang luas, baik dalam pengertian orang awam maupun pengertian
keilmuan.
1.
Dalam pengertian sempit kebudayaan seringkali diartikan sebagai adat tradisi
atau kebiasaan sehingga seringkali dicontohkan dengan upacara adat.
2.
Dalam pengertian luas kebudayaan dipahami sebagai cara manusia mengelola
kehidupanya. Contohnya : adaptasi masyarakat terhadap lingkungan alam
3.
Menurut Orang awam, dimana orang awam menyebutkan kesenian, rumah adat atau
bangunan kuno sebagai kebudayaan
4.
Menurut bahasa :
Bahasa Sansekerta :Budhayah yaitu bentuk jamak kata buddhi yang
berarti budi atau akal
Bahasa Belanda :kata budaya berasal dari kata cultuur
Bahasa Latin :Colera yang berarti mengolah, mengerjakan,
menyuburkan, mengembangkan tanah (bertani)
Bahasa Inggris :kata budaya berasal dari kata culture
5.
Menurut para ilmuan :
Konsep kebudayaan
pertama kali dikembangkan menjelang akhir abad kesembilan belas, tokoh pertama
yang memberikan definisi yang jelas dan menyeluruh adalah E.B Taylor pada tahun
1871.
- Edward B. Taylor :Kebudayaan adalah kompleks keseluruhan yang meliputi pengetahuan
kepercayaan, kesenian, hukum, moral kebiasaan, serta lain-lain kecakapan dan
kebiasaan yang diperoleh manusia.
- Ralp. Linton :Kebudayaan dalah sejumlah total pengetahuan, sikap dan pola-pola
tingkah laku yang dibiasakan, yang dibagikan, dan ditransmisikan oleh anggota
dari masyarakat tertentu.
- Clifford Geertz :Kebudayaan adalah sistem makna dan simbol
yang diatur dalam rangka interaksi sosial.
- Kroeber :Kebudayaan adalah reaksi motorik, kebiasaan, teknik, gagasan dan nilai
yang dipelajari dan ditransmisikan secara massal serta tingkah laku yang
dipengaruhinya.
- Googenaugh :Kebudayaan mengacu pada sistem pengetahuan dan kebudayaan yang
diorganisasikan dimana orang0orang menstrukturkan pengalamn dan persepsi
mereka, menformulasikanaktivitas-aktivitasnya, serta memilih diantara berbagai
alternatif.
- Keesing dan Keesing :Kebudayaan adalah fenomena yang dapat
diamati, yaitu pola-pola kehidupan didalam komunitas yang berulang secara
reguler serta pengaturan material dan sosial.
- J. Verkuyl :Kebudayaan
sebagai sesuatu yang diajarkan manusia dan segala sesuatu yang dibuat oleh
manusia.
- Ki Hajar Dewantoro :
Kebudayaan berarti buah budi manusia yaitu hasil perjuangan manusia terhadap
pengaruh kuat dari alam dan zaman ( kodrat dan masyarakat ) yang merupakan
bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi baerbagai rintangan dan kesukaran
didalam hidup dan penghidupanya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang
pada lahirnya bersifat tertib dan damai.
- Robert H. Lowie : Kebudayaan adalah segala
sesuatu yang diperoleh individu dari masyarakat, mencakup kepercayaan, adat
istiadat, norma-norma aristik, kebiasaan makan serta keahlian yang diperoleh
bukan dari kreatifitasnya sendiri melainkan merupakan warisan masa lampau yang
didapat melalui pendidikan formal atau informal.
- Koentjaraningrat :
Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia
dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan
belajar.
- Rafael R. Maran :Kebudayaan adalah cara khas
manusia membangun alam guna memebuhi keinginan-keinginan serta tujuan hidupnya,
yang dilihat sebagai proses humanisasi.
- Selo Soemardjan dan Soeleman Soemardi :
mengatakan bahwa kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa dan cipta
masyarakat.
Dari berbagai
definisi kebudayaan diatas terlihat bahwa masing-masing definisi tidak mampu
mewakili pengertian kebudayaan secara menyeluruh, namun dengan demikian,
kebudayaan atau budaya menyangkut keseluruhan aspek kehidupan manusia baik
material maupun non material.
Terkait dengan
hal ini, koentjaraningrat mengemukakan bahwa kebudayaan memiliki tiga wujud,
yaitu :
1.
Wujud sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma
dan peraturan. Wujud tersebut bersifat abstrak.
2.
Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari
manusia dalam masyarakat. Wujud tersebut dinamakan sistem sosial, karena
menyangkut tindakan dan kelakuan berpola dari manusia.Wujud ini bisa
diobservasi, difoto dan didokumentasikan karena tampak dalam bentuk perilaku
dan bahasa pada saat mereka berinteraksi dalam pergaulan hidup sehari-hari di
masyarakat.
3.
Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia. Wujud ini adalah
hasil karya cipta manusia yang bisa diraba dan bersifat konkret.Misal : candi
borobudur, kain batik, dan gedung-gedung bangunan.
ISI UTAMA BUDAYA
Isi utama
kebudayaan merupakan wujud abstrak dari segala macam ide dan gagasan manusia
yang bermunculan didalam masyarakat yang memberi jiwa kepada masyarakat itu
sendiri, baik dalam bentuk atau berupa sistem pengetahuan, nilai, pandangan
hidup, kepercayaan, persepsi, dan etos kebudayaan.
1.
Sistem Pengetahuan
Sistem pengetahuan merupakan
suatu akumulasi dari perjalanan hidupnya dalam hal berusaha memahami: Alam
sekitar, Alam flora di daerah tempat tinggal, Alam fauna didaerah tempat
tinggal, Zat-zat bahan mentah, dan benda-benda dalam lingkunganya, Tubuh
manusia, Sifat-sifat dan tingkah laku sesama manusia, Ruang dan waktu.
Untuk memperoleh
pengetahuan tersebut di atas manusia melakukan tiga cara, yaitu :
a) Melalui pengalaman dalam kehidupan sosial
b)
Berdasarkan pengalaman yang diperoleh melalui pendidikan formal/resmi
(disekolah) maupun dari pendidikan non formal (tidak resmi)
c)
Melalui petunjuk-petunjuk yang bersifat simbiolis yang sering disebut sebagai
komunikasi simboliks.
2.
Nilai
Nilai adalah sesuatu yang baik
yang selalu diinginkan, dicita-citakan
dan dianggap penting oleh seluruh manusia sebagai anggota masyarakat. Oleh
karena itu, sesuatu dikatakan nilai apabila memiliki unsur :
a.
nilai kebenaran (berguna dan berharga)
b.
nilai estetika (indah)
c.
nilai moral atau etis (baik)
d.
nilai agama (religius)
3.
Pandangan Hidup
Pandangan hidup
merupakan pedoman bagi suatu bangsa atau masyarakat dalam menjawab atau
mengatasi masalah yang dihadapinya.Pandangan hidup disebut juga nilai-nilai
yang dianut oleh suatu masyarakat dengan dipilih secara selektif oleh individu,
kelompok atau bangsa karena pandangan hidup mengandung nilai kehidupan yang
dicita-citakan oleh suatu masyarakat.
4.
Kepercayaan
Kepercayaan
adalah dimensi lain diluar diri dan lingkunganya yang dianggap mampu
mengendalikan hidup manusia`
5.
Persepsi
Persepsi atau
sudut pandang adalah suatu titik tolak pemikiran yang digunakan untuk memahami
suatu gejala atau kejadian dalam kehidupan.
Persepsi terdiri
atas :
a)
Persepsi sensorik, yaitu persepsi yang tidak menggunakan salah satu indra
manusia.
b)
Persepsi telepati, yaitu kemampuan pengetahuan kegiatan mental individu lain
c)
Persepsi clairvoyance, yaitu kemampuan melihat suatu kejadian jauh dari tempat
orang yang bersangkutan`
6.
Etos Kebudayaan
Etos berasal dari
bahasa Inggris yang berarti watak khas. Etos sering tampak pada gaya perilaku
masyarakat, misalnya kegemaran-kegemaran masyarakat, serta benda hasil cipta
karya dilihat dari luar oleh orang asing. Contohnya, kebudayaan Batak yang
dilihat oleh orang jawa, sebagai orang yang kasar, agresif, kurang sopan,
tegas, konsekuen, dan berbicara apa adanya, dan sebaliknya, kebudayaan orang
jawa yang dilihat dari orang batak, bahwa orang jawa memancarkan keselarasan,
kesuraman, ketenangan yang berlebihan, lamban, tingkah laku yang sukar ditebak,
gagasan yang berbelit-belit, feodal, serta diskriminasi terhadap tingkatan
sosial.
5.
Sifat-sifat budaya
Sifat-sifat
budaya pada dasarnya memiliki ciri-ciri yang sama bagi semua kebudayaan manusia
tanpa membedakanfaktor ras, lingkungan alam, atau pendidikan. Yaitu sifat
hakiki yang berlaku umum bagi semua budaya dimanapun.
Sifat hakiki dari
kebudayaan diantaranya adalah :
1.
Budaya terwujud dan disalurkan dari perilaku manusia
2.
Budaya ada sebelu lahirnya generasi dan tidak akan mati sampai habisnya
generasi yang bersangkutan
3.
Budaya diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya
4.
Budaya mencakup aturan-atura yang berisikan kewajiban-kewajiban,
tindakan-tindakan yang diterima atau ditolak, dilarang dan yang diizinkan
Selain yang
tersebut diatas, ada beberapa sifat-sifat kebudayaan yang terjadi karena :
a.
Kebudayaan beraneka ragam, hal ini terjadi karena :
1.
Manusia tidak memiliki struktur anatomi khusus pada tubuhnya
2.
Lingkungan geografis
3.
Induk bangsa
4.
Kontak budaya
5.
Lingkungan sosialnya
b.
Kebudayaan dapat diteruskan secara sosial dengan pelajaran, yaitu :
1.
Secara horisontal : kebudayaan diteruskan melalui generasi kesatu dangan
generasi selanjutnya secara lisan
2.
Secara vertikal : kebudayaan diteruskan melalui generasi yang berbeda dengan
cara tulisan atau literarur
c.
Kebudayaan dijabarkan dalam komponen-komponen : biologi, psikologi dan
sosiologi.
Tiga komponen
pembentuk pribadi, yaitu hereditas diperoleh dari sifat orangtua, primary
nature yaitu kodrat pertama sejak dalam kandungan, secondary nature yaitu
terbentuknya pribadi oleh lingkungan
d.
Kebudayaan mempunyai struktur, ada tujuh
unsur :
1.
Sistem religi dan upacara keagamaan
2.
Sistem organisasi kemasyarakatan
3.
Sistem pengetahuan
4.
Sistem mata pencarahian
5.
Bahasa
6.
Kesenian
7.
Sistem teknologi dan peralatan
e.
Kebudayaan mempunyai nilai (Cultural Value)
Kebudayaan ini
bersifat relatif karena penafsiran antara budaya yang berbeda-beda, misalnya
budaya timur berdasarkan kerohanian, perasaan, instuisi, pasif (diam) sedangkan
budaya barat berdasarkan akal, materi, bebas, kreatif, aktif.
f.
Kebudayaan mempunyai sifat statis dan dinamis
g.
Kebudayaan dapat dibagi dalam bermacam-macam aspek, yaitu :
1.
Kebudayaan rohani (spiritual)
2.
Kebudayaan kebendaan (material cultural)
3.
Kebudayaan darat (terra)
4.
Kebudayaan maritim (aqua culture)
5.
Kebudayaan daerah (kebudayaan suatu suku)
2
MANUSIA SEBAGAI PENCIPTA KEBUDAYAAN
Kemampuan manusia
dalam mengatasi kompleksitas kebutuhan hidupnya karena manusia mempunyai :
1.
Akal, intelgensia dan instuisi
2.
Perasaan dan emosi
3.
Kemauan
4.
Fantasi
5.
Perilaku
6.
Eksternalisasi
7.
Objektivasi
8.
Internalisasi
6.
Wujud Kebudayaan
Menurut J. J Honigmann (dalam Koenjtaraningrat, 2000)
membedakan adanya tiga ‘gejala kebudayaan’ : yaitu : (1) ideas, (2) activities,
dan (3) artifact, dan ini diperjelas oleh Koenjtaraningrat yang
mengistilahkannya dengan tiga wujud kebudayaan :
1. Wujud kebudayaan sebagai suatu yang kompleks dari
ide-ide, gagasan-gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya.
2. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta
tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat.
3. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.
Tiga wujud kebudayaan menurut dimensi wujudnya :
1. Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia
Wujud ini disebut sistem budaya, sifatnya abstrak, tidak dapat dilihat, dan
berpusat pada kepala-kepala manusia yang menganutnya, atau dengan perkataan
lain, dalam alam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan bersangkutan
hiidup.
2. Kompleks aktivitas Berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi,
bersifat kongkret, dapat diamati atau diobservasi, dan sering disebut sistem
sosial.
3. Wujud sebagai benda Aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak lepas
dari berbagai penggunaan peralatan sebagai hasil karya manusia untuk mencapai
tujuannya.Aktivitas karya manusia tersebut menghasilkan benda untuk berbagai
keperluan hidupnya.kebudayaan dalam bentuk fisik yang kongkret bisa juga
disebut kebudayaan fisik, mulai dari benda yang diam sampai pada benda yang
bergerak.
7.
Orientasi Nilai Budaya
Menggunakan 5 masalah pokok kehidupan
manusia dalam sisitem nilai budaya :
Kebudayaan sebagai karya manusia memiliki sistem nilai. Menurut C.Kluckhohn
dalam karyanya Variations in Value Orientation (1961) sistem nilai budaya dalam
semua kebudayaan di dunia, secara universal menyangkut lima masalah pokok
kehidupan manusia yaitu :
1. Hakekat Hidup Manusia (MH)
2. Hakekat Karya Manusia (MK)
3. Hakekat Waktu Manusia (WM)
4. Hakekat Alam manusia (MA)
5. Hakekat Hubungan Manusia (MN)
8.
Perubahan Kebudayaan
Faktor – faktor
yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan baru :
1. Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak
dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat
tersebut.
2. Jika pandangan hidup dan nilai-nilai yang dominan dalam
suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama, dan ajaran ini terjalin
erat dalam keseluruhan pranata yang ada, maka penerimaan unsur baru itu
mengalami hambatan dan harus disensor dulu oleh berbagai ukuran yang
berlandaskan ajaran agama yang berlaku.
3. Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan
proses penerimaan kebudayaan baru, misal sistem otoriter akan sukar menerima
unsur kebudayaan baru.
4. Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada
unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan
yang baru.
5. Apabila unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang
terbatas dan dapat dengan mudah dibuktikkan kegunaanya oleh warga masyarakat
yang bersangkutan
Penyebab
terjadinya gerak/ perubahan kebudayaan, yaitu :
• Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan
kebudayaan sendiri, misalnya perubahan jumlah dan komposisi penduduk.
• Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat
mereka hidup. Masyarakat yang hidupnya terbuka, yang berada dalam jalur-jalur
hubungan dengan masyarakat dan kebudayaan lain cenderung untuk berubah lebih
cepat.
Perubahan ini, selain karena jumlah penduduk dan komposisinya, juga karena
adanya difusi kebudayaan, penemuan-penemuan baru, khususnya teknologi dan
inovasi. Proses akulturasi di dalam sejarah kebudayaan terjadi dalam masa-masa
silam.
Biasanya suatu masyarakat hidup bertetangga dengan masyarakat-masyarakat
lainnya dan antara mereka terjadi hubungan-hubungan, mungkin dalam lapangan
perdagangan, pemerintahan dan sebagainya.Pada saat itulah unsure-unsur
masing-masing kebudayaan saling menyusup. Proses migrasi besar-besaran, dahulu
kala, mempermudah berlangsungnya akulturasi tersebut.
9.
Hubungan manusia dan kebudayaan
Manusia dan kebudayaan merupakan dua hal yang sangat erat
berkaitan satu sama lain. Manusia di alam dunia inimemegang peranan yang unik,
dan dapat dipandang dari berbagai segi. Dalam ilmu sosial manusia merupakan
makhluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap
kegiatan sering disebut homo economicus (ilmu ekonomi). Manusia merupakan
makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (sosialofi), Makhluk yang
selalu ingin mempunyai kekuasaan (politik), makhluk yan g berbudaya dan lain
sebagainya.
10.
Contoh
hubungan manusia dan kebudayaan
Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan
adalah : manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek
yang dilaksanakan manusia. Tetapi apakah sesederhana itu hubungan keduanya ? Dalani
sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa
walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia
menciptakan kebudayaan, clan setclah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan
mengatur hidup manusia agar sesuai dcngannya. Tampak baliwa keduanya akhimya
merupakan satu kesatuan. Contoh sederhana yang dapat kita lihat adalah
hubungan antara manusia dengan peraturan – peraturan kemasyarakatan. Pada saat
awalnya peraturan itu dibuat oleh manusia, setelah peraturan itu jadi maka
manusia yang membuatnya hams patuh kepada peraturan yang dibuatnya sendiri itu.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dari
kebudayaan, karena kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu
sendiri. Apa yang tercakup dalam satu kebudayaan tidak akan jauh menyimpang
dari kemauan manusia yang membuatnya.Apabila manusia melupakan bahwa masyarakat
adalah ciptaan manusia, dia akan menjadi terasing atau tealinasi (Berger, dalam
terjemahan M.Sastrapratedja, 1991; hal : xv)
Manusia dan kebudayaan, atau manusia dan masyarakat, oleh
karena itu mempunyai hubungan keterkaitan yang erat satu sama lain. Pada
kondisi sekarang ini kita tidak dapat lagi membedakan mana yang lebih awal muncul
manusia atau kebudayaan. Analisa terhadap keberadaan keduanya hams menyertakan
pembatasan masalah dan waktu agar penganalisaan dapat dilakukan dengan lebih
cermat.
Komentar
Posting Komentar