Konservasi Arsitektur (Setu Babakan)

Bab V Kesimpulan, Saran dan Daftar Pustaka Kesimpulan Di kawasan Setu Babakan   Kampung Betawi, kita dapat menyaksikan pagelaran seni tradisional masyarakat Betawi, mulai dari atraksi kesenian Pertunjukan Tari Topeng, Tanjidor, Marawis, Lenong, Gambang Kromong, Tari Lenggang Nyai, Tari Narojeng dengan dilengkapi dengan ondel-ondel yang merupakan icon budaya tradisional masyarakat Betawi. Tempat wisata kampung Betawi di kawasan Setu Babakan ini, merupakan sebuah perkampungan yang menjadi potret dan miniatur sketsa dari kegiatan masyarakat lokal asli Jakarta. Di mana tempat ini dapat menjadi sebuah wahana edukasi bagi siapapun untuk mengenal lebih dalam tentang kehidupan masyarakat Betawi, dari kesenia, tradisi, budaya, dan kuliner tradisional Betawi. Kampung Betawi yang menghadap kesebuah setu atau yang kita kenal dengan sebutan danau, menambah suasana asri di tempat wisata budaya ini. Danau buatan yang luas, menjadi resapan air serta wahana permainan air bagi para pengu

Manusia Dan Kebudayaan



1.       Manusia
Terdapat beberapa definisi manusia antara lain:
1. Manusia adalah makhluk utama, yaitu diantara semua makhluk natural dan supranatural,   manusia mempunyai jiwa bebas dan hakikat hakikat yg mulia.
2.  Manusia adalah kemauan bebas.
3. Manusia adalah makhluk yg sadar.Kesadaran dalam arti bahwa melalui daya refleksi yg menakjubkan, ia memahami aktualitas dunia eksternal, menyingkap rahasia yg tersembunyi dari pengamatan, dan mampu menganalisa masing-masing realita dan peristiwa.
4. Manusia adalah makhluk yg sadar diri. Ini berarti bahwa ia adalah satu-satuna makhluk hidup yg mempunyai pengetahuan atas kehadirannya sendiri ia mampu mempelajari, manganalisis, mengetahui dan menilai dirinya.
5. Manusia adalah makhluk kreatif. Aspek kreatif tingkah lakunya ini memisahkan dirinya secara keseluruhan dari alam.
6. Manusia adalah makhluk idealis, pemuja yg ideal. Dengan ini berarti ia tidak pernah puas dengan apa yg ada, tetapi berjuang untuk mengubahnya menjadi apa yg seharusnya. Idealisme adalah faktor utama dalam pergerakan dan evolusi manusia.
7. Manusia adalah makhluk moral. Di sinilah timbul pertanyaan penting mengenai nilai.Nilai terdiri dari ikatan yg ada antara manusia dan setiap gejala, perilaku, perbuatan atau dimana suatu motif yg lebih tinggi daripada motif manfaat timbul.
8. Manusia adalah makhluk utama dalam dunia alami, mempunyai esensi uniknya sendiri, dan sebagai suatu penciptaan atau sebagai suatu gejala yg bersifat istimewa dan mulia. Ia memiliki kemauan, ikut campur dalam alam yg independen, memiliki kekuatan untuk memilih dan mempunyai andil dalam menciptakan gaya hidup melawan kehidupan alami.

2.       Hakekat manusia
Hakekat Manusia antara lain:
1.  Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
2.  Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial.
3.  Mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
4.  Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.
5.  Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati.
6.  Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas.
7.  Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat.
8.  Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.

3.       Kepribadian Bangsa Timur
Kepribadian Bangsa Timur merupakan suatu karakter yang mencerminkan masyarakat yang menganut budaya dari Timur (Asia & Timur-Tengah), yang menunjukkan ke-khasan dan pola pikir dan kebiasaan yang terdapat di daerah Timur.
Kepribadian bangsa timur pada umumnya merupakan kepribadian yang mempunyai sifat tepo seliro atau memiliki sifat toleransi yang tinggi. Dalam berdemokrasi bangsa timur umumnya aktif dalam mengutarakan aspirasi rakyat. Seperti di negara Korea, dalam berdemokrasi mereka duduk sambil memegang poster protes dan di negara Thailand, mereka berdemokrasi dengan tertib dan damai.
Kepribadian bangsa timur juga identik dengan tutur kata yang lemah lembut dan sopan dalam bergaul maupun dalam berpakaian. Terdapat ciri khas dalam berbagai negara yang mencerminkan negara tersebut memiliki suatu kepribadian yang unik. Misalnya masyarakat Indonesia khususnya daerah Jawa. Sebagian besar mereka bertutur kata dengan lembut dan sopan. Dan terdapat beberapa aturan atau larangan yang tidak boleh dilakukan menurut versi orang dulu yang sebenarnya menurut orang Jawa itu suatu nasihat yang membangun. Misalnya tidak boleh duduk di depan pintu. Hal tersebut merupakan ciri khas kepribadian yang unik.
Bangsa timur juga memiliki kebudayaan yang masih kental dari negara atau daerah masing-masing. Masih ada adat-adat atau upacara tertentu yang masih dilaksanakan oleh bangsa timur. Misalnya bangsa Indonesia masih banyak yang melaksanakan upacara-upacara adat dan tarian khas dari masing-masing daerah.

4.       Kebudayaan
Kita sering mendengar kata kebudayaan baik dalam pengertian yang sempit maupun dalam pengertian yang luas, baik dalam pengertian orang awam maupun pengertian keilmuan.
1.         Dalam pengertian sempit kebudayaan seringkali diartikan sebagai adat tradisi atau kebiasaan sehingga seringkali dicontohkan dengan upacara adat.
2.         Dalam pengertian luas kebudayaan dipahami sebagai cara manusia mengelola kehidupanya. Contohnya : adaptasi masyarakat terhadap lingkungan alam
3.         Menurut Orang awam, dimana orang awam menyebutkan kesenian, rumah adat atau bangunan kuno sebagai kebudayaan
4.         Menurut bahasa :
Bahasa Sansekerta :Budhayah yaitu bentuk jamak kata buddhi yang berarti budi atau akal
Bahasa Belanda :kata budaya berasal dari kata cultuur
Bahasa Latin :Colera yang berarti mengolah, mengerjakan, menyuburkan, mengembangkan tanah (bertani)
Bahasa Inggris :kata budaya berasal dari kata culture
5.         Menurut para ilmuan :
Konsep kebudayaan pertama kali dikembangkan menjelang akhir abad kesembilan belas, tokoh pertama yang memberikan definisi yang jelas dan menyeluruh adalah E.B Taylor pada tahun 1871.

Edward B. Taylor :Kebudayaan adalah kompleks keseluruhan yang meliputi pengetahuan kepercayaan, kesenian, hukum, moral kebiasaan, serta lain-lain kecakapan dan kebiasaan yang diperoleh manusia.

- Ralp. Linton :Kebudayaan dalah sejumlah total pengetahuan, sikap dan pola-pola tingkah laku yang dibiasakan, yang dibagikan, dan ditransmisikan oleh anggota dari masyarakat tertentu.

Clifford Geertz :Kebudayaan adalah sistem makna dan simbol yang diatur dalam rangka interaksi sosial.

- Kroeber :Kebudayaan adalah reaksi motorik, kebiasaan, teknik, gagasan dan nilai yang dipelajari dan ditransmisikan secara massal serta tingkah laku yang dipengaruhinya.

- Googenaugh :Kebudayaan mengacu pada sistem pengetahuan dan kebudayaan yang diorganisasikan dimana orang0orang menstrukturkan pengalamn dan persepsi mereka, menformulasikanaktivitas-aktivitasnya, serta memilih diantara berbagai alternatif.

- Keesing dan Keesing :Kebudayaan adalah fenomena yang dapat diamati, yaitu pola-pola kehidupan didalam komunitas yang berulang secara reguler serta pengaturan material dan sosial.

- J. Verkuyl :Kebudayaan sebagai sesuatu yang diajarkan manusia dan segala sesuatu yang dibuat oleh manusia.

- Ki Hajar Dewantoro : Kebudayaan berarti buah budi manusia yaitu hasil perjuangan manusia terhadap pengaruh kuat dari alam dan zaman ( kodrat dan masyarakat ) yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi baerbagai rintangan dan kesukaran didalam hidup dan penghidupanya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.

- Robert H. Lowie : Kebudayaan adalah segala sesuatu yang diperoleh individu dari masyarakat, mencakup kepercayaan, adat istiadat, norma-norma aristik, kebiasaan makan serta keahlian yang diperoleh bukan dari kreatifitasnya sendiri melainkan merupakan warisan masa lampau yang didapat melalui pendidikan formal atau informal.

- Koentjaraningrat : Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.

- Rafael R. Maran :Kebudayaan adalah cara khas manusia membangun alam guna memebuhi keinginan-keinginan serta tujuan hidupnya, yang dilihat sebagai proses humanisasi.

- Selo Soemardjan dan Soeleman Soemardi :  mengatakan bahwa kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat.

Dari berbagai definisi kebudayaan diatas terlihat bahwa masing-masing definisi tidak mampu mewakili pengertian kebudayaan secara menyeluruh, namun dengan demikian, kebudayaan atau budaya menyangkut keseluruhan aspek kehidupan manusia baik material maupun non material.
Terkait dengan hal ini, koentjaraningrat mengemukakan bahwa kebudayaan memiliki tiga wujud, yaitu :
1.         Wujud sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma dan peraturan. Wujud tersebut bersifat abstrak.
2.         Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat. Wujud tersebut dinamakan sistem sosial, karena menyangkut tindakan dan kelakuan berpola dari manusia.Wujud ini bisa diobservasi, difoto dan didokumentasikan karena tampak dalam bentuk perilaku dan bahasa pada saat mereka berinteraksi dalam pergaulan hidup sehari-hari di masyarakat.
3.         Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia. Wujud ini adalah hasil karya cipta manusia yang bisa diraba dan bersifat konkret.Misal : candi borobudur, kain batik, dan gedung-gedung bangunan.
ISI UTAMA BUDAYA
Isi utama kebudayaan merupakan wujud abstrak dari segala macam ide dan gagasan manusia yang bermunculan didalam masyarakat yang memberi jiwa kepada masyarakat itu sendiri, baik dalam bentuk atau berupa sistem pengetahuan, nilai, pandangan hidup, kepercayaan, persepsi, dan etos kebudayaan.

1.      Sistem Pengetahuan
                Sistem pengetahuan merupakan suatu akumulasi dari perjalanan hidupnya dalam hal berusaha memahami: Alam sekitar, Alam flora di daerah tempat tinggal, Alam fauna didaerah tempat tinggal, Zat-zat bahan mentah, dan benda-benda dalam lingkunganya, Tubuh manusia, Sifat-sifat dan tingkah laku sesama manusia, Ruang dan waktu.
Untuk memperoleh pengetahuan tersebut di atas manusia melakukan tiga cara, yaitu :
a)                     Melalui pengalaman dalam kehidupan sosial
b)      Berdasarkan pengalaman yang diperoleh melalui pendidikan formal/resmi (disekolah) maupun dari pendidikan non formal (tidak resmi)
c)      Melalui petunjuk-petunjuk yang bersifat simbiolis yang sering disebut sebagai komunikasi simboliks.
2.      Nilai
                Nilai adalah sesuatu yang baik yang selalu  diinginkan, dicita-citakan dan dianggap penting oleh seluruh manusia sebagai anggota masyarakat. Oleh karena itu, sesuatu dikatakan nilai apabila memiliki unsur :
a.       nilai kebenaran (berguna dan berharga)
b.      nilai estetika (indah)
c.       nilai moral atau etis (baik)
d.      nilai agama (religius)
3.      Pandangan Hidup
Pandangan hidup merupakan pedoman bagi suatu bangsa atau masyarakat dalam menjawab atau mengatasi masalah yang dihadapinya.Pandangan hidup disebut juga nilai-nilai yang dianut oleh suatu masyarakat dengan dipilih secara selektif oleh individu, kelompok atau bangsa karena pandangan hidup mengandung nilai kehidupan yang dicita-citakan oleh suatu masyarakat.
4.      Kepercayaan
Kepercayaan adalah dimensi lain diluar diri dan lingkunganya yang dianggap mampu mengendalikan hidup manusia`
5.      Persepsi
Persepsi atau sudut pandang adalah suatu titik tolak pemikiran yang digunakan untuk memahami suatu gejala atau kejadian dalam kehidupan.
Persepsi terdiri atas :
a)      Persepsi sensorik, yaitu persepsi yang tidak menggunakan salah satu indra manusia.
b)      Persepsi telepati, yaitu kemampuan pengetahuan kegiatan mental individu lain
c)      Persepsi clairvoyance, yaitu kemampuan melihat suatu kejadian jauh dari tempat orang yang bersangkutan`
6.      Etos Kebudayaan
Etos berasal dari bahasa Inggris yang berarti watak khas. Etos sering tampak pada gaya perilaku masyarakat, misalnya kegemaran-kegemaran masyarakat, serta benda hasil cipta karya dilihat dari luar oleh orang asing. Contohnya, kebudayaan Batak yang dilihat oleh orang jawa, sebagai orang yang kasar, agresif, kurang sopan, tegas, konsekuen, dan berbicara apa adanya, dan sebaliknya, kebudayaan orang jawa yang dilihat dari orang batak, bahwa orang jawa memancarkan keselarasan, kesuraman, ketenangan yang berlebihan, lamban, tingkah laku yang sukar ditebak, gagasan yang berbelit-belit, feodal, serta diskriminasi terhadap tingkatan sosial.

5.       Sifat-sifat budaya
Sifat-sifat budaya pada dasarnya memiliki ciri-ciri yang sama bagi semua kebudayaan manusia tanpa membedakanfaktor ras, lingkungan alam, atau pendidikan. Yaitu sifat hakiki yang berlaku umum bagi semua budaya dimanapun.
Sifat hakiki dari kebudayaan diantaranya adalah :
1.      Budaya terwujud dan disalurkan dari perilaku manusia
2.      Budaya ada sebelu lahirnya generasi dan tidak akan mati sampai habisnya generasi yang bersangkutan
3.      Budaya diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya
4.      Budaya mencakup aturan-atura yang berisikan kewajiban-kewajiban, tindakan-tindakan yang diterima atau ditolak, dilarang dan yang diizinkan
Selain yang tersebut diatas, ada beberapa sifat-sifat kebudayaan yang terjadi karena :
a.       Kebudayaan beraneka ragam, hal ini terjadi karena :
1.      Manusia tidak memiliki struktur anatomi khusus pada tubuhnya
2.      Lingkungan geografis
3.      Induk bangsa
4.      Kontak budaya
5.      Lingkungan sosialnya
b.      Kebudayaan dapat diteruskan secara sosial dengan pelajaran, yaitu :
1.      Secara horisontal : kebudayaan diteruskan melalui generasi kesatu dangan generasi selanjutnya secara lisan
2.      Secara vertikal : kebudayaan diteruskan melalui generasi yang berbeda dengan cara tulisan atau literarur
c.       Kebudayaan dijabarkan dalam komponen-komponen : biologi, psikologi dan sosiologi.
Tiga komponen pembentuk pribadi, yaitu hereditas diperoleh dari sifat orangtua, primary nature yaitu kodrat pertama sejak dalam kandungan, secondary nature yaitu terbentuknya pribadi oleh lingkungan
d.      Kebudayaan mempunyai struktur,  ada tujuh unsur :
1.      Sistem religi dan upacara keagamaan
2.      Sistem organisasi kemasyarakatan
3.      Sistem pengetahuan
4.      Sistem mata pencarahian
5.      Bahasa
6.      Kesenian
7.      Sistem teknologi dan peralatan
e.       Kebudayaan mempunyai nilai (Cultural Value)
Kebudayaan ini bersifat relatif karena penafsiran antara budaya yang berbeda-beda, misalnya budaya timur berdasarkan kerohanian, perasaan, instuisi, pasif (diam) sedangkan budaya barat berdasarkan akal, materi, bebas, kreatif, aktif.
f.       Kebudayaan mempunyai sifat statis dan dinamis
g.      Kebudayaan dapat dibagi dalam bermacam-macam aspek, yaitu :
1.      Kebudayaan rohani (spiritual)
2.      Kebudayaan kebendaan (material cultural)
3.      Kebudayaan darat (terra)
4.      Kebudayaan maritim (aqua culture)
5.      Kebudayaan daerah (kebudayaan suatu suku)
2            MANUSIA SEBAGAI PENCIPTA KEBUDAYAAN
Kemampuan manusia dalam mengatasi kompleksitas kebutuhan hidupnya karena manusia mempunyai :
1.      Akal, intelgensia dan instuisi
2.      Perasaan dan emosi
3.      Kemauan
4.      Fantasi
5.      Perilaku
6.      Eksternalisasi
7.      Objektivasi
8.      Internalisasi

6.       Wujud Kebudayaan
Menurut J. J Honigmann (dalam Koenjtaraningrat, 2000) membedakan adanya tiga ‘gejala kebudayaan’ : yaitu : (1) ideas, (2) activities, dan (3) artifact, dan ini diperjelas oleh Koenjtaraningrat yang mengistilahkannya dengan tiga wujud kebudayaan :
1. Wujud kebudayaan sebagai suatu yang kompleks dari ide-ide, gagasan-gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya.
2. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat.
3. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.

Tiga wujud kebudayaan menurut dimensi wujudnya :
1. Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia
Wujud ini disebut sistem budaya, sifatnya abstrak, tidak dapat dilihat, dan berpusat pada kepala-kepala manusia yang menganutnya, atau dengan perkataan lain, dalam alam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan bersangkutan hiidup.

2. Kompleks aktivitas Berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat kongkret, dapat diamati atau diobservasi, dan sering disebut sistem sosial.

3. Wujud sebagai benda Aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan peralatan sebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuannya.Aktivitas karya manusia tersebut menghasilkan benda untuk berbagai keperluan hidupnya.kebudayaan dalam bentuk fisik yang kongkret bisa juga disebut kebudayaan fisik, mulai dari benda yang diam sampai pada benda yang bergerak.


7.       Orientasi Nilai Budaya
      Menggunakan 5 masalah pokok kehidupan manusia dalam sisitem nilai budaya :
Kebudayaan sebagai karya manusia memiliki sistem nilai. Menurut C.Kluckhohn dalam karyanya Variations in Value Orientation (1961) sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia yaitu :
1. Hakekat Hidup Manusia (MH)
2. Hakekat Karya Manusia (MK)
3. Hakekat Waktu Manusia (WM)
4. Hakekat Alam manusia (MA)
5. Hakekat Hubungan Manusia (MN)


8.       Perubahan Kebudayaan
      Faktor – faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan baru :
1. Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
2. Jika pandangan hidup dan nilai-nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama, dan ajaran ini terjalin erat dalam keseluruhan pranata yang ada, maka penerimaan unsur baru itu mengalami hambatan dan harus disensor dulu oleh berbagai ukuran yang berlandaskan ajaran agama yang berlaku.
3. Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru, misal sistem otoriter akan sukar menerima unsur kebudayaan baru.
4. Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru.
5. Apabila unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas dan dapat dengan mudah dibuktikkan kegunaanya oleh warga masyarakat yang bersangkutan
 Penyebab terjadinya gerak/ perubahan kebudayaan, yaitu :
• Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri, misalnya perubahan jumlah dan komposisi penduduk.
• Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup. Masyarakat yang hidupnya terbuka, yang berada dalam jalur-jalur hubungan dengan masyarakat dan kebudayaan lain cenderung untuk berubah lebih cepat.
Perubahan ini, selain karena jumlah penduduk dan komposisinya, juga karena adanya difusi kebudayaan, penemuan-penemuan baru, khususnya teknologi dan inovasi. Proses akulturasi di dalam sejarah kebudayaan terjadi dalam masa-masa silam.
Biasanya suatu masyarakat hidup bertetangga dengan masyarakat-masyarakat lainnya dan antara mereka terjadi hubungan-hubungan, mungkin dalam lapangan perdagangan, pemerintahan dan sebagainya.Pada saat itulah unsure-unsur masing-masing kebudayaan saling menyusup. Proses migrasi besar-besaran, dahulu kala, mempermudah berlangsungnya akulturasi tersebut.

9.       Hubungan manusia dan kebudayaan
Manusia dan kebudayaan merupakan dua hal yang sangat erat berkaitan satu sama lain. Manusia di alam dunia inimemegang peranan yang unik, dan dapat dipandang dari berbagai segi. Dalam ilmu sosial manusia merupakan makhluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan sering disebut homo economicus (ilmu ekonomi). Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (sosialofi), Makhluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan (politik), makhluk yan g berbudaya dan lain sebagainya.

10.   Contoh hubungan manusia dan kebudayaan

Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah : manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia. Tetapi apakah sesederhana itu hubungan keduanya ? Dalani sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan, clan setclah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dcngannya. Tampak baliwa keduanya akhimya merupakan satu kesatuan. Contoh sederhana yang dapat kita  lihat adalah hubungan antara manusia dengan peraturan – peraturan kemasyarakatan. Pada saat awalnya peraturan itu dibuat oleh manusia, setelah peraturan itu jadi maka manusia yang membuatnya hams patuh kepada peraturan yang dibuatnya sendiri itu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan, karena kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri. Apa yang tercakup dalam satu kebudayaan tidak akan jauh menyimpang dari kemauan manusia yang membuatnya.Apabila manusia melupakan bahwa masyarakat adalah ciptaan manusia, dia akan menjadi terasing atau tealinasi (Berger, dalam terjemahan M.Sastrapratedja, 1991; hal : xv)
Manusia dan kebudayaan, atau manusia dan masyarakat, oleh karena itu mempunyai hubungan keterkaitan yang erat satu sama lain. Pada kondisi sekarang ini kita tidak dapat lagi membedakan mana yang lebih awal muncul manusia atau kebudayaan. Analisa terhadap keberadaan keduanya hams menyertakan pembatasan masalah dan waktu agar penganalisaan dapat dilakukan dengan lebih cermat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Konservasi Arsitektur (Setu Babakan)

Manusia dan Harapan

Kritik Deskriptif