Konservasi Arsitektur (Setu Babakan)

Bab V Kesimpulan, Saran dan Daftar Pustaka Kesimpulan Di kawasan Setu Babakan   Kampung Betawi, kita dapat menyaksikan pagelaran seni tradisional masyarakat Betawi, mulai dari atraksi kesenian Pertunjukan Tari Topeng, Tanjidor, Marawis, Lenong, Gambang Kromong, Tari Lenggang Nyai, Tari Narojeng dengan dilengkapi dengan ondel-ondel yang merupakan icon budaya tradisional masyarakat Betawi. Tempat wisata kampung Betawi di kawasan Setu Babakan ini, merupakan sebuah perkampungan yang menjadi potret dan miniatur sketsa dari kegiatan masyarakat lokal asli Jakarta. Di mana tempat ini dapat menjadi sebuah wahana edukasi bagi siapapun untuk mengenal lebih dalam tentang kehidupan masyarakat Betawi, dari kesenia, tradisi, budaya, dan kuliner tradisional Betawi. Kampung Betawi yang menghadap kesebuah setu atau yang kita kenal dengan sebutan danau, menambah suasana asri di tempat wisata budaya ini. Danau buatan yang luas, menjadi resapan air serta wahana permainan air bagi para pengu

Konservasi Arsitektur (Setu Babakan)


Bab II
Kajian Pustaka

Pengertian Setu/Situ
Situ atau setu yang sering dikenal warga Betawi adalah wadah genangan air di atas permukaan tanah yang terbentuk secara alami atau buatan; sumber airnya berasal dari mata air, air hujan, dan/atau limpasan air permukaan. Situ memiliki potensi yang dapat dimanfaatkan secara ekologis maupun secara ekonomis. Secara ekologis situ dapat dimanfaatkan sebagai habitat bagi berbagai jenis tumbuhan dan hewan, daerah resapan air, sumber air bagi kehidupan, pengendali banjir, pengatur iklim mikro, dan sebagainya. Secara ekonomis situ dapat dijadikan sebagai lahan perikanan, penghasil berbagai jenis sumberdaya alam bernilai ekonomis, penghasil energi, sarana wisata dan olah raga (Puspita et al. 2005). Setu Babakan sendiri merupakan danau buatan dengan area 32 hektar (79 akre) dimana airnya berasal dari Sungai Ciliwung dan saat ini digunakan untuk memancing bagi warga sekitarnya.

Konservasi Arsitektur
Konservasi adalah pelestarian atau perlindungan. Secara harfiah, konservasi berasal dari bahasa Inggris, (Inggris)Conservation yang artinya pelestarian atau perlindungan. Sedangkan menurut ilmu lingkungan, Konservasi adalah :
·         Upaya efisiensi dari penggunaan energi, produksi, transmisi, atau distribusi yang berakibat pada pengurangan konsumsi energi di lain pihak menyediakan jasa yang sama tingkatannya.
·         Upaya perlindungan dan pengelolaan yang hati-hati terhadap lingkungan dan sumber daya alam
·         (fisik) Pengelolaan terhadap kuantitas tertentu yang stabil sepanjang reaksi kiamia atau transformasi fisik.
·         Upaya suaka dan perlindungan jangka panjang terhadap lingkungan
·         Suatu keyakinan bahwa habitat alami dari suatu wilayah dapat dikelola, sementara keaneka-ragaman genetik dari spesies dapat berlangsung dengan mempertahankan lingkungan alaminya.
Konservasi Arsitektur
 Konservasi arsitektur adalah penyelamatan suatu obyek/bangunan sebagai bentuk apreasiasi pada perjalanan sejarah suatu bangsa, pendidikan dan pembangunan wawasan intelektual bangsa antar generasi.
          Dalam Burra Charter konsep konservasi adalah semua kegiatan pelestarian sesuai dengan kesepakatan yang telah dirumuskan dalam piagam tersebut. Konservasi adalah konsep proses pengelolaan suatu tempat atau ruang atau obyek agar makna kultural yang terkandung didalamnya terpelihara dengan baik. Pengertian ini sebenarnya perlu diperluas lebih spesifik yaitu pemeliharaan morfologi (bentuk fisik) dan fungsinya. Kegiatan konservasi meliputi seluruh kegiatan pemeliharaan sesuai dengan kondisi dan situasi lokal maupun upaya pengembangan untuk pemanfaatan lebih lanjut. Bila dikaitkan dengan kawasan maka konservasi kawasan atau sub bagian kota mencakup suatu upaya pencegahan adanya aktivitas perubahan sosial atau pemanfaatan yang tidak sesuai dan bukan secara fisik saja.
Sasaran Konservasi
·         Mengembalikan wajah dari obyek pelestarian.
·         Memanfaatkan obyek pelestarian untuk menunjang kehidupan masa kini.
·         Mengarahkan perkembangan masa kini yang diselaraskan dengan perencanaan masa lalu, tercermin dalam obyek pelestarian.
·         Menampilkan sejarah pertumbuhan lingkungan kota, dalam wujud fisik tiga dimensi Lingkup Kegiatan.

Pengertian Cagar Budaya
Cagar Budaya adalah warisan budaya bersifat kebendaan berupa Benda Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya, Struktur Cagar Budaya, Situs Cagar Budaya, dan Kawasan Cagar Budaya di darat dan/atau di air yang perlu dilestarikan keberadaannya karena memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan/atau kebudayaan melalui proses penetapan. Benda, bangunan, struktur, lokasi, atau satuan ruang geografis yang tidak memenuhi kriteria Cagar Budaya, tetapi memiliki arti khusus bagi masyarakat atau bangsa Indonesia, dapat diusulkan sebagai Cagar Budaya melalui proses penelitian. Arti khusus tersebut dapat merupakan simbol pemersatu, kebanggaan, dan jati diri bangsa, atau yang merupakan suatu peristiwa luar biasa berskala nasional atau dunia (contoh: Monumen Nasional di Jakarta, Monumen Lubang Buaya di Jakarta, kapal terdampar akibat peristiwa tsunami di Banda Aceh, dan lain-lain).

Arsitektur Betawi
Arsitektur Betawi adalah arsitektur yang digunakan oleh masyarakat suku Betawi yang biasanya terdiri dari :

·         Rumah Adat
Rumah adat Betawi adalah Rumah Bapang atau sering disebut rumah Kebaya. Bentuknya sangat simpel dan sederhana dengan bentuk dasar kotak. Layaknya rumah tinggal, Rumah Bapang juga memiliki ruang tamu, ruang keluarga, ruang tidur, kamar mandi, dapur, dan juga ada tambahan teras. Selain Rumah Bapang, ada juga Rumah Gudang. Rumah adat betawi ini berbentuk persegi panjang yang memanjang dari depan ke belakang. Atap rumahnya tampak seperti pelana kuda atau perisai, dan di bagian muka rumah terdapat atap kecil yang berfungsi sebagai penahan tempias hujan atau cahaya matahari.




·         Filosofi
Filosofi lain yang dapat ditemukan dalam rumah kebaya adalah adanya pagar di sekeliling teras. Pagar ini merupakan perwujudan bahwa orang Betawi akan membatasi dari dari hal-hal yang negatif, terutama dalam sisi keagamaan. Banyaknya budaya yang dibawa orang-orang luar yang datang ke kampung mereka, perlu difilter berdasarkan keyakinan beragama. Budaya yang buruk akan mereka buang dan tinggalkan, sedang budaya yang baik akan mereka junjung tinggi dan ikuti.

·         Gazebo
Gazebo merupakan suatu bangunan yang ada di taman, biasanya tiap sisinya terbuka karena sesuai dengan tujuan utamanya, gazebo merupakan tempat yang nyaman untuk menikmati taman. Dengan sisi yang terbuka, Anda yang sedang berada di dalamnya dapat menikmati pemandangan taman dengan lebih bebas juga dapat menikmati udara yang bertiup tanpa terhalang penutup pada tiap sisi.



·         Gapura
Gapura adalah suatu struktur yang merupakan pintu masuk atau gerbang ke suatu kawasan atau Kawasan.



·         Ornamen
Ornamen merupakan dekorasi yang digunakan untuk memperindah bagian dari sebuah bangunan atau objek. Ornamen arsitektural dapat terbuat dari batu, kayu atau logam mulia yang diukir, selain itu ornamen juga dapat dibuat dari plesteran adukan beton atau tanah liat yang dibentuk. Kekayaan Betawi akan seni dan budaya mendukung terciptanya ornamen-ornamen yang menjadi ciri khas pada arsitektur Betawi, ornamen-ornamen tersebut tak hanya sebagai penghias bangunan namun juga memiliki falsafah dalam kehidupan masyarakat Betawi.

Beberapa ornamen yang terdapat pada rumah adat Betawi antara lain sebagai berikut:

o   Lisplang
berornamen gigi balang berupa papan kayu berbentuk ornamen segitiga berjajar menyerupai gigi belalang yang melambangkan bahwa hidup harus selalu jujur, rajin, ulet dan sabar, karena belalang hanya bisa mematahkan kayu jika dikerjakan secara terus menerus dan biasanya dalam tempo waktu yang dapat dikategorikan lama namun secara keseluruhan bisa bermakna ‘pertahanan yang kuat’.

o   Banji
ornamen pada rumah Betawi lainnya adalah banji. Banji memiliki pola segi empat, pola ini dikembangkan dari ornamen dasar Swastika yang merupakan pengaruh kebudayaan Hindu yang artinya dinamis. Ornamen banji sering dikombinasi dengan unsur tumbuh-tumbuhan. Yang paling banyak dipilih adalah bunga lima atau bunga tapak dara.

o   Ornamen bunga melati
terdapat pada sisi penutup depan atap, ornamen ini merupakan simbol keceriaan, keharuman, dan keramahan terhadap siapapun, tidak heran jika masyarakat betawi selalu terbuka bagi siapapun yang ingin bertamu ke kampungnya. Seperti halnya bunga melati, ornamen bunga cempaka merupakan simbol bahwa kehidupan pemilik rumah haruslah selalu wangi dan harmonis. ornamen betawiornamen bunga melati

o   Bunga matahari
Sedangkan ornamen bunga matahari berupa ukiran tembus yang biasanya terletak pada bagian atas pintu ruang tamu ini sebagai perlambang bahwa kehidupan pemilik rumah harus menjadi inspirasi bagi masyarakat sekitar, karena matahari dilambangkan sebagai sumber kehidupan dan terang, terang matahari disini diartikan bahwa pemilik rumah harus selalu memiliki pemikiran dan batin yang terang.

o   Langkan
merupakan pagar pembatas yang ada di teras dari halaman berbahan kayu, bersimbol seperti patung manusia yang juga memiliki pesan moral, yaitu etika yang baik dalam bertamu harus melewati dari halaman depan rumah. Sebab, ketika bertamu lewat belakang atau samping rumah, bagi masyarakat Betawi merupakan etika yang kurang baik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Konservasi Arsitektur (Setu Babakan)

Manusia dan Harapan

Kritik Deskriptif